Mengupas tentang dunia spiritual dan lelaku didalamnya, sebagai warisan dari para leluhur. Tentang : tenaga dalam, daya prana, metafisika, penyembuhan dan Mbabar jiwa ma'rifat jati

Sifat - Sifat Tuhan Menurut Kejawen Maneges

Gusti Ingkang Akaryo Jagad atau Gusti Ingkang Murbeng Dumadi adalah nama lain dari Tuhan Yang Maha Esa. Gusti sang Hyang atau God atau nama apapun dari bahasa manusia yang menyiratkan pendapat manusia tentang sebuah kekuatan asal muasal yang besar dan agung yang merupakan sumber tunggal dari apapun agama dan kepercayaannya kemudian kita sebut Tuhan Yang Maha Esa. Atau sesuatu yang tidak terbatas didalam keterbatasan jangkauan Indra manusia.

Kejawen manages mempunyai gambaran tentang Tuhan YME yang berbeda dengan kepercayaan kepercayaan lain dan tentunya perbedaan pendapat tentang Tuhan itu menyesuikan dengan sifat dan karakter tiap bangsa yang berbeda-beda dari bangsa yang menciptakan agama dan kepercayaan tersebut.


Berikut ini beberapa sifat Tuhan menurut kejawen manages :

1. Tuhan maha kasih dan sayang (Gusti iku welas asih)

Sehingga semua manusia di haruskan mencintai sesama dan semua mahluk hidup serta alam semesta tanpa membedakan Hal apapun. Tuhan YME tidak punya sifat pembenci apalagi pendendam, sehingga anggota kejawen Maneges percaya bahwa Tuhan YME tidak membuat neraka ataupun menentukan hal hal jelek karena Tuhan YME telah menciptakan hukum alam sebagai hukum sebab akibat, Hukum alam sebagai sumber hukum utama.


2. Tuhan Maha Adil (Gusti iku adil)

Keadilan Tuhan tercermin dari hukum alam dan hukum sebab akibat,anggota maneges percaya dengan hukum karma diri yang merupakan sebab akibat dari perbuatan sendiri. Manusia di ciptakan berbeda beda dengan kemampuan akal maupun yang lain berbeda beda,dan perbedaan di gunakan untuk saling melengkapi.


3. Tuhan Maha Besar (Gusti iku Agung)

Sehingga dengan demikian Tuhan tidak membutuhkan pengakuan akan kebesarannya, tidak memerlukan mantra atau jopa-jopu untuk ber ulang ulang menyebut kebesarannya, apalagi sampai ditentukan berapa kali dalam sehari dsb.

Karena ke-AgunganNya Tuhan tidak memerlukan sembahan atau pengabdian dari manusia, cukup manusia berterima kasih kepada Tuhan dengan cara berbuat baik kepada sesama dan percaya hukuman alam semesta sebagai hukuman sebab akibat yang pasti terjadi.

Kesusahan yang terjadi pada manusia bukan karena kutukan Tuhan tetapi karena perbuatan sendiri (karma diri) yang bisa juga berakibat pada orang lain, sebagai cerminan sifat hukum keadilan Tuhan.


4. Tuhan Maha Bijaksana (Gusti iku Wicaksono)

Setiap manusia yang berupaya baik dan berusaha mencari kebenaran Tuhan tentunya dia akan mendapat derajat dan kebahagiaan yang tinggi, Tuhan tidak menentukan syarat-syarat bagaimana caranya menyembah dia,atau mengancam tidak akan menerima sembahan dengan alasan alasan tertentu.


5. Tuhan Maha Murah (Gusti iku weweneh)

Tuhan YME tidak pelit tidak ada hitungan pahala sebagai syarat imbalannya, karena alam tengah sebagai perjalanan ke alam kelanggengan hanya dapat di lalui dengan proses alamiah keadilan Tuhan dengan kasampurnaning hidup melalui perjuangan dan proses hidup.hamparan keindahan alam dan kekayaanya tidak akan terhalang untuk kepentingan kebaikan manusia.


6. Tuhan Maha Luas / Lapang (Gusti Iku Amba)

Tuhan tidak punya sifat kerdil dengan membuat syarat tertentu atau persembahan tertentu untuk menghadap dia dan tuhan tidak pilih-pilih terhadap manusia yang berupaya baik dan mencari kebenaran Tuhan, jadi tata cara penyembahan dan upacara menghadap Tuhan adalah bagian dari budaya bukan perintah Tuhan, sehingga kita boleh mengikuti dimana saja kalau kita di undang, sebagai wujud toleransi. tidak terpengaruh busana adat kebiasaan atau tata cara apapun boleh diikuti asal tidak melanggar 8 ajaran jawa.


7. Tuhan Maha Pemaaf (Gusti iku akeh pangapurane)

Setiap kesalahan manusia tentunya akan berakibat pada pelakunya, ketika manusia menderita karena balasan akan perbuatan salahnya maka sangat penting untuk menyadari dan memohon maaf kepada Tuhan, kepada alam dan kepada mahluk hidup lain yang telah di rugikan, dan tidak mungkin ada kesalahan yang tidak bisa di maafkan, karena semua kesalahan ada alasannya walaupun alasan terbesar adalah karena kebodohan manusia.


8. Tuhan Maha Baik (Gusti iku sae kanti sampurna)

Tuhan YME tidak mempunyai sifat sifat buruk, jahat dsb. Tuhan adalah sebaik-baiknya sesuatu.

Dari zaman ke zaman upaya manusia mencari Tuhannya dari berbagai belahan Dunia senantiasa memunculkan pemimpin-pemimpin yang mengaku sebagai utusan Tuhan atau muncul karya sastra dan tulisan yang di anggap ucapan Tuhan. Hal itu adalah wajar karena tingkat peradaban pada saat itu sangat sederhana, karena sampai sekarangpun masih ada manusia yang merasa menjadi agen Tuhan bahkan mengaku utusan Tuhan dengan berbagai macam. Kalau sekarang masih ada hal itu semata mata karena keinginan dan ego minta di hormati dan di tinggikan kedudukannya dari manusia lain melalui cara yang keliru (pengakuan) bukan melalui perbuatan yang baik, mulia dan alamiah sebagai cerminan keunggulan dan kecerdasan sebagai manusia.

Kejawen Maneges bertujuan agar semua manusia menjadi cerdas, maju dan hebat (Menuju kasampurnaning urip untuk semua orang) bukan bertujuan hanya untuk menghebatkan seseorang saja. karena kita semua mempunyai kedudukan dan tanggung jawab yang sama sebagai manusia.

Sumber : Bahurekso Kejawen Maneges