Mengupas tentang dunia spiritual dan lelaku didalamnya, sebagai warisan dari para leluhur. Tentang : tenaga dalam, daya prana, metafisika, penyembuhan dan Mbabar jiwa ma'rifat jati

Mengenal Kalender Spiritual Jawa

Kalender Jawa sama dengan kalender-kalender yang ada, menunjukkan tahun, bulan, tanggal dan hari dari suatu saat.

Dalam kalender ini selain tujuh hari, minggu sampai dengan sabtu juga ada lima hari pasaran: kliwon, legi, pahing, pon dan wage.

Di Jawa kedua hari itu digabungkan untuk mengingat kejadian-kejadian yang penting, misalnya seseorang lahir hari Minggu-Kliwon atau Minggu-Upah; seseorang meninggal hari Jumat-Legi atau Jumat –Pon.

Sultan Agung yang terkenal, ratu binatara kerajaan Mataram lahir dan wafat pada hari Jumat-Legi. Dia mengaku sebagai ratu bijak di tanah Jawa. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 juga pada hari Jumat-Legi. Orang tradisional biasanya tidak akan kawin atau melakukan hal-hal yang penting, pada saat yang dianggap "Hari Jelek" antara lain hari kematian orang tuanya.

Simbol Perputaran Hidup

Kalender Jawa menunjukkan perputaran hidup antara manusia dimana hidup itu diciptakan oleh Gusti, pencipta Jagad Raya, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Tahun
Diperkenalkan dari tahun Jawa, misalnya tahun internasional 1999 sama dengan tahun Jawa, Ehe 1932 yang dimulai sejak bulan Sura, bulan pertama.

Nama-nama tahun ini adalah sebagai berikut:

1. Purwana • Alip, artinya ada-ada (mulai berniat)
2. Karyana • Ehe, artinya tumandang (melakukan)
3. Anama • Jemawal, artinya gawe (pekerjaan)
4. Lalana • Je, artinya lelakon (proses, nasib)
5 . Ngawana • Dal, artinya urip (hidup)
6. Pawaka • Jadilah, artinya bola-bali (Selalu Kembali)
7. Wasana • Wawu, artinya marang (kearah)
8. Swasana • Jimakir, artinya suwung (kosong)

Kedelapan Tahun itu membentuk kalimat : ada-ada tumandang gawe lelakon urip bola-bali marang suwung. Terjemahan bebasnya kurang untuk: Mulai menjalankan aktivitas untuk proses kehidupan dan selalu kembali ke kosong.

Tahun dalam bahasa Jawa itu wiji (benih), kedelapan tahun itu merupakan proses dari perkembangan wiji (benih) yang selalu kembali ke kosong yang dilahirkan, mati-lahir selalu berputar

Nama-nama dan Tahun-tahun :

Berikutnya terdiri dari 12 tahun yang menghasilkan Sangkan Paraning Dumadi (asalnya dari mana dan akan pergui kemana), di sini ada 12 proses yaitu:
1. Warana • Sura, artinya rijal
2. Wadana • Sapar, artinya wiwit
3. Wijangga • Mulud, artinya kanda
4. Wiyana • Bakda Mulud, maksud ambuka
5. Widada • Jumadi Awal, artinya wiwara
6. Widarpa • Jumadi Akhir, artinya rahsa 7. Wilapa • Rejep, artiya purwa
8. Wahana • Ruwah, artinya dumadi
9. Wanana • Pasa, maksud madya
10. Wurana • Sawal, artinya wujud
11. Wujana • Sela, artinya wusana
12. Wujala • Besar, artinya kosong

Setiap eksistensi dari hidup manusia baru dimualai dengan Rijal (sinar hidup yang diciptakan oleh kekuatan gaib dari Gusti Tuhan). Perputaran hidup manusia dari rijal kembali ke rijal melalui suwung (kosong).

Dari bulan pertama sampai dengan bulan ke sembilan manusia baru ini berada di ibu dalam proses untuk mengambil bayi yang sempurna, siap untuk lahir : dari bulan kesepuluh dia menjadi manusia yang hidup didunia ini. Bulan kesebelas melambungkan akhir dari pada eksistensinya didunia ini yaitu, wusana berarti menghilangnya. Yang terakhir adalah suwung artinya kosong, hidup kembali dari mana hidup itu datang.

Dengan kehendak Gusti, hidup kembali menjadi rijjal, inilah perputaran hidup karena hidup itu abadi.


Ada orang tua bijak yang memberikan nasihat, setiap orang harus tahu inti dari Sangkan Paraning Dumadi atau purwa, madya, wusana. Orang akan selalu bertingkah laku yang baik dan benar selama diberi kesampatan untuk hidup didunia ini.

Dino Pitu (hari tujuh) :

Nama hari ini memenangkan dengan sistem bulan-bumi. Gerakan (solah) dari bulan terhadap bumi adalah nama dari ke tujuh tersebut.
1. Radite • Minggu, melambangkan meneng (diam)
2. Soma • Senen, melambangkan maju
3. Hanggara • Selasa, melambangkan mundur
4. Budha • Rabu, melambangkan mangiwa (bergerak ke kiri)
5. Respati • Kamis, melambangkan manengen (bergerak ke kanan)
6. Sukra • Jumat, melambangkan munggah (naik ke atas)
7. Tumpak • Sabtu, melambangkan temurun (bergerak turun)

Hari Pasaran lima.

Hari-hari pasaran membentuk sikap (patrap) dari bulan :
1. Kliwon • Asih, melambangkan jumeneng (berdiri)
2. Legi • Manis, melambangkan mungkur (memutar arah kebelakang )
3. Pahing • Pahit, melambangkan madep (menghadap)
4. Pon • Petak, melambangkan sare (tidur)
5. Upah • Cemeng, melambangkan lenggah (duduk)

Tanggal :

1. Tanggal pertama bulan Jawa, bulan kelihatan sangat kecil-hanya seperti garis, ini dimaknakan dengan bayi baru lahir, yang lama-kelamaan menjadi lebih besar dan lebih terang.
2. Tanggal 14 bulan Jawa dinamakan purnama sidhi, bulan penuh melambangkan dewasa yang telah bersuami istri.
3. Tanggal 15 bulan Jawa dinamakan purnama, bulan masih penuh tetapi sudah ada ukuran dan cahayanya sedikit berkurang.
4. Tanggal 20 bulan Jawa dinamakan panglong, orang sudah mulai kehilangan daya ingat.
5. Tanggal 25 bulan Jawa dinamakan sumurup, orang sudah mulai diurus pergi oleh orang lain kembali seperti bayi layaknya.
6. Tanggal 26 bulan Jawa dinamakan manjing, tempat manusia kembali ketempat asalnya menjadi rijjal lagi.
7. Sisa hari sebanyak empat atau lima hari melambangkan saat dimana rijal akan mulai kembali kembali ke dunia yang baru.

Proses perputaran hidup ini dinamakan cakra manggilingan (cakra = senjata roda bergigi tajam, manggilingan = selalu berputar). Manusia yang berbudi baik selalu mengikuti jalan yang diundang oleh Yang Kuasa orang terdebut akan dituntun memahami sanggkan paraning dumadi (datang ke dunia berawal suci hidup didunia yang berhati dan berperilaku suci dan kembali ke lingkungan suci lagi).


Dino
Neptu Warna, Pasaran: Neptu Warna :
Minggu: 5 Hijau, Legi 8 Putih
Senin: 4 Biru, Paing 5 Abang
Selasa: 3 Cokelat, Pon 9 Kuning
Rabo: 7 Putih, Upah 7 Ireng
Kamis: 8 Abang, Kliwon 4 Ungu
Jumat: 6 Kuning
Sabtu: 9 Hitam

Sasi / wulan
Neptu Tahun Neptu :
Sura 7 Alip 1
Sapar 2 Ehe 5
Rabingulawal 3 Jimawal 3
Rabingulakir 5 Je 7
Rejeb 2 Wawu 6
Ruwah 4 Jimakir 3
Pasa 5
Sawal 7
Dulkaidah 1
Besar 3

Kalender jawa merupakan patokkan dalam niatan atau hajatan masyarakat jawa dalam mengawali aktifitas dalam suatu acara dan tradisi dalam masyarakat jawa.(*)

0 Response to "Mengenal Kalender Spiritual Jawa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel