Mengupas tentang dunia spiritual dan lelaku didalamnya, sebagai warisan dari para leluhur. Tentang : tenaga dalam, daya prana, metafisika, penyembuhan dan Mbabar jiwa ma'rifat jati

Makna Ungkapan Adigang Adigung Adiguna


Ungkapan Adigang Adigung Adiguna sangat populer dalam masyarakat jawa. Peribahasa jawa adigang adigung adiguna tertulis di dalam serat wulangreh karya sunan pakubuwana IV, pujangga sekaligus raja kasunanan surakarta.

Serat wejangan pakubuwana IV tersebut di sampaikan dalam dua pada (bait) tembang gambuh seperti berikut ini :

"Wonten pocapanipun

Adiguna adigung adiguna

Pan adigang kidang adigung pan esti

Adiguna ula iku

Telu pisan mati sampyuh

Si kidang ambegipun

Ngendelken kebat lumpatipun

Pan si gajah ngendelkan geng ainggil

Si ula ngendelken iku

Mandine wisa yen nyakot"


Ungkapan ini berisi nasehat agar seseorang tidak berwatak angkuh atau sombong sebagaimana watak binatang yang tersirat dalam ungkapan ini.

Adigang adalah gambaran watak kijang yang menyombongkan kecepatan atau kekuatan larinya.

Adigung menggambarkan watak kesombongan binatang gajah yang karena besar tubuhnya selalu merasa menang di bandingkan hewan lainnya.

Adiguna sebagai gambaran watak ular yang menyombongkan diri karena memiliki racun yang ganas dan mematikan.

Sebagai orang jawa yang sangat mementingkan watak andhap asor atau lembah manah (rendah hati), maka tidak selayaknya orang jawa memiliki watak sombong dan angkuh.

Dan sebagai manusia yang mengakui bahwa hidup memerlukan orang lain, maka seseorang harus menjauhi watak menyombongkan kekuatan, kebesaran tubuh, dan kewenangannya.

Seseorang yang memiliki kekuatan atau kemampuan fisik tidak sepatutnya berwatak sombong seperti sombongnya kijang, dan memanfaatkan kekuatan itu untuk merugikan orang lain.

Demikian pula, orang yang memiliki tubuh besar tidak selayaknya meniru gambaran sombongnya gajah yang menggunakan kebesaran tubuhnya untuk memasaksakan kehendak kepada yang bertubuh kecil.

Juga, tidak pada tempatnya seseorang yang memiliki kekuasaan, sehingga ucapannya dijadikan panutan dan pedoman bagi orang lain, bawahannya atau anak buahnya bersikap menyombongkan diri sebagaimana watak sombong binatang ular, yang dengan racun miliknya dapat mencelakakan orang lain.

Ungkapan adigang adigung adiguna merupakan peringatan kepada siapapun yang memiliki kelebihan (kekuatan, kedudukan, atau kekuasaan) agar tidak bersikap sewenang-wenang terhadap orang lain, apalagi terhadap orang kecil.

Sebagai orang yang memiliki kekuatan, kedudukan dan kekuasaan, ia seharusnya memahami bahwa semua hal terebut adalah amanat yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, kedudukannya yang semakin tinggi, penguasaan ilmu yang semakin luas, dan kekuasaan yang semakin besar janganlah menjadikan kita semakin sombong di hadapan orang lain.

Seseorang harus selalu menyadari bahwa kekuatan yang dimiliki, kedudukan yang dicapai, kekuasaan yang melekat pada dirinya, semuanya sekedar sebagai gadhuhan (pinjaman).

Yang meng-gadhuh-kan (meminjamkan) semua itu tidak lain adalah masyarakat dan Tuhan.

Jika semua yang melekat pada diri kita telah diminta kembali oleh Yang Maha memberi pinjaman (yakni masyarakat dan Tuhan), maka status kita akan kembali menjadi manusia biasa.

Dengan demikian, seseorang akan tumbuh sebagai pribadi yang semakin lama semakin arif dan lembah manah (rendah hati). (*)


Serat Wulangreh

0 Response to "Makna Ungkapan Adigang Adigung Adiguna"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel