Mengupas tentang dunia spiritual dan lelaku didalamnya, sebagai warisan dari para leluhur. Tentang : tenaga dalam, daya prana, metafisika, penyembuhan dan Mbabar jiwa ma'rifat jati

Bekal Awal Dalam Memahami Kekuatan Batin / Spiritual


Dalam pemahaman ini kita akan awali Pada saat kita dilahirkan, melahirkan disamping mengerahkan energi fisik juga mengerahkan segala daya/ getar ciptanya: cinta kasih, kebahagiaan, kekhawatiran, cemas, sehingga segala derita, kesakitan yang amat sangat tidak di perdulikannya demi keselamatan dan kelahiran sang anak dan getar cipta inilah yang sebenarnya yang menahan sakit yang teramat hebat ini dan semua ini sudah dalam pengaturan-Nya, lindungan-Nya, ketentua-Nya.

Wujud terima kasih kepada Allah Sang maha Pencipta atas "karya cipta-Nya" yang agung  yang telah memberikan kepompong gaib (wadah gaib) kepada sang bayi selama di kandungan ibu yang terdiri dari sebelum bayi keluar air ketuban mendahuluinya, maka disebut Kakang (saudara tua), sedangkan ari-ari baru keluar di belakang bayi sehingga disebut sebagai Adhi (saudara muda).

Darah ibu yang mengikuti bayi dan potongan puser (pangkal dari usus plasenta/ ari-ari) adalah saudara pengiring atau penyangganya.

Keempatnya di sebut Sedulur Papat ( empat bersaudara) dan kalmia pancer ( pokok pangkal )  yang sang bayi sendiri, sebenarnya secara lengkap saudara tua (kakang) adalah terdiri dari :

Selaput ketuban (saput wungkul) yang dinamakan kakang kawah/putih, wujudnya dapat dilihat setelah bayi lahir  dan sisa selaput ketuban yang mengering dan masih lekat pada kulit bayi akan berwarna putih seperti bedak

Mar (getar cipta) dan Was (rasa kekhawatiran dan cemas) ibu yang muncul bersamaan saat uwat (mengejan/mengerahkan semua tenaga fisik rohani untuk mendorong sang bayi) yang melicinkan jalan keluar sang bayi melewati pintu gerbang Gua garba ibu.

Sedangkan saudara muda (adik) terdiri :

-Ari-ari (plasenta).
-Getih (darah).
-Puser (potongan tali pusat).
-Pancer (baying-bayang sang bayi).

Sebelum lahir kedunia, semula sudah saling hidup menghidupi dan bersama-sama sebagai penyangga hidup sang bayi selam sembilan bulan sepuluh hari dan mereka juga di karuniai getar/daya hidup oleh-Nya dan secara rohaniah mereka tetap bersama dan berdampingan sepanjang masa.

Inti latifah ( Cakra Besar)

Titik awal kehidupan manusia adalah semenjak dari ayah (sperma) di tangkap oleh indung telur dari ibu, setelah sembilan hari blostoksit terbenam ke dalam dinding rahim dan berkembang menjadi mudghoh (segumpal daging) dan menjadi janin. Dan sejak itulah anak manusia ini mempunyai daya hidup dan kesadaran yang terjadi karena kehendak-Nya.

Daya hidup dan kesadaran inilah yang menjadi inti latifah (kebaikan/kelebihan) yang memiliki jaringaNn sirkuit di seluruh bagian tubuh bahkan pada titik tertentu inti latifah memiliki daya pancar yang lebih kuat di banding bagian lain di tubuhnya. Khususnya titik pusat panca inderanya, pusat dada, pusarnya, bawah pusar, pangkal tengkuk, antara kedua alis mata, ujung lidah, langit-langit dalam mulut, dan klep (sentil) tenggorokannya. Atau yang di sebut pusat prana, cakra, mana, dan lain-lain.

Pada titik itulah gerbang daya tertentu yang memiliki kekuatan khas tertentu pula dan setelah terlatih maka inti latifah akan senantiasa dapat bekerja sendiri secara otomatis, untuk itu seseorang harus memahami dulu hal-hal sebagai berikut :

Meyakini adanya daya batin dalam diri yang merupakan Rahmat Allah yang maha Esa dan ini merupakan karena kuasa-Nya.

Perlu di pahami bahwa di tengah-tengah otak manusia ada semacam "stop kontak" yang di gunakan untuk mengalirkan daya gaib  yang di tujukan ke mana saja dan diperlukan untuk apa.

Biasakanlah untuk hidup dengan berlaku : ikhlas, sabar, lahir batin, jujur serta tergantung/berserah diri mutlak pada Tuhan.

Senantiasa melaksanakan tafakur, mengheningkan cipta dan memusatkan segala pikiran sesuai keyakinan masing-masing dan merenungi, mengakui segala daya tersebut agar kunci latifah dapat bekerja sama sebagaimana mestinya.

Dalam pelatihan tata nafas dapat dipilih beberapa sikap tubuh yang paling mudah dan mantap dan bisa tahan lama tanpa merubah posisi, yakni :

Duduk sidhakep asuku tunggal (duduk dengan badan tegak, kaki bersila dan tangan bersedekap )

Berbaring telentang tanpa alas kepala, kaki lurus sejajar dan tangan sejajar dengan badan, telapak tangan menempel pada paha

Duduk di kursi dengan sikap sempurna, punggung tegak, telapak kaki sejajar dan tangan berada di atas kedua paha

Langkah berikutnya adalah :

Sikap roleks dan pasrah, kemudian pejamkan mata dan panjatkan doa mohon manfaat sesuai iradat (maksud dan tujuan).

Tarik nafas pelan sehalus mungkin dan alirkan ke pusat otak(ubun-ubun), hentikan nafas setelah paru-paru optimal tahan selam mungkin, samakan pada saat menarik nafas.
Selama tahan nafas terapkan ening pikiran, hati. Nafas dilepas perlahan dari ubun-ubun sampai ke ujung jari kaki


Berkonsentrasilah pada titik-titik cakra dan telapak tangan serta hapalkanlah wajah anda dan bayangkan wajah anda pada saat memejamkan mata

Pada saat menarik nafas untuk yang muslim ucapkanlah cipta batin "Hu" dan ucapkan "Ya" pada saat melepaskan nafas.
Mulailah mawas diri dengan menyadari kesalahan-kesalahan diri, kekurangan dan kekhilafan diri.
Permohonan pada saat menahan nafas adalah penyerahan dan menggapai kesadaran diri.
Memohon keselamatan dunia dan akhirat.

Ilmu tenaga batin dapat di bagi dalam 2 kelompok :

Tenaga gaib yang berasal dari Tuhan YME yang memang berasal dari sejak masih dikandungan ibu untuk menyangga hidupnya secara langgeng dan di sebut dengan daya kodrat (natural) atau kanuragan.

Sisi lainnya di dapat dari tenaga gaib dari luar diri atau pinjaman dari mahkluk halus dan di debut Jaya Kawijayan

Daya atau kekuatan spirutual yang di miliki Manusiai dibiagi dalam 4 jenis, daya yang berada dalam diri manusia, yakni :

Daya dari pusat atau latifah atau ingsun yakni syaraf rasa yang berada dalam kulit daging dan bersentral pada titik tertentu yakni antyara 2 alis mata, pusat dada, bawah pusar dan pada telapak tangan.

Daya dari sedulur papat  yaitu kakang kawah adhi ari-ari, darah ibu dan puser (potongan tali pusat ).
Daya dari sedulur pancer (baying-bayang manusia ) atau kumayan.
Daya batin manusia ( cipta, rasa dan karsa).

Daya dari pusat inti latifah ada pada 7 tempat yakni :

Adhara terletak di atas dubur.
Adhisthara terletak diantara kemaluan dan pusar.
Manipura terletak pada pusar.
Anchara terletak pada dada (hati).
Wisudhi terletak pada tenggorokan.
Ayana terletak diantara 2 alis mata.
Sahasraya terletak pada ubun-ubun (puncak otak).

Ketujuh puncak daya itu di sebut padma atau cakra (putaran) dan semuanya menyatu dalam putaran yang terus menerus melalui 3 pusat syaraf (nadi). Urat syaraf poko berada pada jalur tulang belakang, dimulai dari bawah naik ke atas menembus pusat-pusat mitis tadi dan berakhir diantara alis. Dua urat syaraf  yang lebih kecil melingkar seperti lingkaran ular, dari kiri ke kanan untuk lain.

Keduanya melingkar naik ke atas menuju tempat diantara kedua alis dengan melingkari tiap pusat mitis tanpa menembusnya sampai keduanya bertemu di tempat diantara kedua alis, lalu berpisah lagi, yang satu dari sisi kiri memasuki lubang hidung kiri sedangkan yang lain dari sisi kanan memasuki lubang hidung kanan.

Menurut kepercayaan sedulur papat itu setiap 35 hari sekali di berikan makanan berupa : jenang merah putih, jajanan pasar dan pemberiannya/penyajiannya sesuai weton kelahiran, dan sebelumnya di dahului dengan mengurangi tidur dan berpuasa.(**)

#javaneseSpiritual

0 Response to "Bekal Awal Dalam Memahami Kekuatan Batin / Spiritual"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel