Mengupas tentang dunia spiritual dan lelaku didalamnya, sebagai warisan dari para leluhur. Tentang : tenaga dalam, daya prana, metafisika, penyembuhan dan Mbabar jiwa ma'rifat jati

Waham ( Gejala Kejiwaan )


Waham, dalam bahasa Arab dapat diartikan prasangka, menurut para ahli jiwa, waham diartikan "keyakinan palsu". Adanya waham (yang) kebesaran dalam pribadi seseorang, merupakan tanda adanya kelainan jiwa.


Adanya waham itu ditandai oleh empat hal, yaitu :

1.EGOSENTRIS. Setiap berbicara selalu menonjolkan keakuannya.
2. DIPERCAYA 100 PERSEN. Keyakinan palsu (angan-angan) diyakini sebagai hal yang benar-benar ada.
3.TIDAK REALISTIS. Selalu berkeyakinan mengalami hal-hal yang mustahil (Keajaiban)
4. IDE TAK DAPAT DIBELOKKAN. Jika mempunyai kepercayaan atau keyakinan tidak dapat dipatahkan atau dibelokkan orang lain.

Namun jika kepercayaan itu masih dapat dibelokkan, mau menerima nasihat, tahapnya belum mencapai "waham kebesaran", baru tahap "ide kebesaran".

Waham terkait sifat sombong, pamer dan kagum diri (takabur, riya' dan ujub). Dalam keseharian dapat dilihat, misalnya, orang yang mendalami spiritual tertentu lalu mengaku Imam Mahdi, beristri atau anak Nyi Roro Kidul... bahkan barusan ada orang yang ngaku pemegang kunci harta karun yang nanti dapat memakmurkan Indonesia. Kata dia, gudangnya ada di bawah candi Borobudur. Dan dia mengaku sering rapat dengan Eyang (Nabi) Sulaiman di langit tingkat tiga.

Namun, jika orang seperti itu masih sadar, jika yang dilakukan itu hanya kebohongan, maka dia BELUM TERMASUK gangguan kejiwaan.

Namun jika ide itu malah dikembangkan oleh fantasi kebohongannya, dan itu DIYAKINI BENAR TERJADI, maka dia sudah termasuk kena gangguan jiwa.





Sumber : Masruri Metafisika

0 Response to "Waham ( Gejala Kejiwaan )"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel